YESUS KRISTUS - Tidak dipungkiri lagi bahwa sejalan dengan berjalannya waktu, kekeristenan memiliki pengikut yang jauh lebih banyak daripada agama-agama lainnya. Meski begitu, bukan pengaruh relatif dari agama tertentu yang dipertimbangkan, melainkan pengaruh relatif dari tokoh tertentu.
Agama Nasrani tida didirikan oleh satu orang, tapi oleh dua orang (Yesus dan Santo Paulus). Dan pujian atas perkembangan agama ini haruslah dibagi rata di antara kedua tokoh ini.
Yesus merumuskan pemikiran-pemikiran etika dasar kekritenan seperti halnya pandangan spiritual dasar dan ide-ide utamanya mengenai perilaku manusia. Namun, teologi kekristenan diukir secara prinsipal oleh karya-karya Santo Paulus. Yesus menyajikan pesan spiritual, Paulus menambahkan pemujaan terhadap Kristus pada pesan itu. Lebih dari itu, Santo Paulus menulis sebagian besar perjjanjian baru dan meruakan kekuatan penyabaran utama kekristenan selama abad pertama.
Yesus masih sangat muda ketika meninggal dunia dan hanya meninggalkan segelintir pengikut. Pada saat Yesus wafat, para pengikutnya hanya membentuk sekte Yahudi kecil. Berkat surat-surat Paulus dan juga usaha khotbahnya yang tidak kenal lelah, sekte kecil ini berubah menjadi sebuah gerakan yang dinamis dan jauh lebih besar, yang menyentuh orang Yahudi dan non-Yahudi. Dan yang pada akhirnya tumbuh menjadi salah satu agama besar di dunia.
Untuk alasan-alasan inilah, beberapa orang berargumen bahwa justru Paulus, dan bukannya Yesus yang harus dianggap sebagai pendiri agam Nasrani. Jika mengarah pada kesimpulan logisnya, argumen itu akan menempatkan Paulus lebih tinggi daripada Yesus. Meski begitu. Walau kurang jelas, seperti apa jadinya Nasrani tanpa pengaruh Santo Paulus, cukup jelas bahwa tanpa yesus, agama Nasrani tak akan pernah ada sama sekali.

Ilmu pengetahuan kemudian bangkit di Eropa, sesungguhnya itu merupakan indikasi bahwa ada sesuatu dlam warisan kultur Eropa yang mendukung cara berpikir ilmiah. Namun warisan itu bukanlah sabda Yesus, melainkan rasionalisme yunani, seperti yang diwakili karya-karya Aristoteles dan Euclides. Patut di ketahui bahwa ilmu pengetahuan mdern berkembang bukan pada masa kejayaan kekuasaan gereja atau kesucian kristen, melainkan pada masa menyingsingnya Renaissance, satu periode dimana Eropa berminat kembali pada warisannya dari masa pra-Kristen.
Kebanyakan informasi yang kita miliki tentang Yesus,tak dapat dipastikan. Kita bahkan tak yakin siapa nama aslinya, sangat mungkin nama itu adalah nama khas Yahudi, "Yehoshua" (Joshua dalam bahasa inggris). Tahun kelahirannya tak passti, walau tahun 6 SM sangat mungkin merupakan tahun yang benar. Bahkan tahun wafatnya pun masih kurang jelas hingga saat ini. Yesus tidak meninggalkan tulisan-tulisan, bisa di katakan semua informasi yang kita miliki tentang kehidupannya datang dari kisah-kisah dalam Perjanjian Baru.
Injil sendiri saling bertentangan dalam berbagai kisah. Misalnya, Mateus dan Lukas memberikan versi yang sama sekali berbeda tentang sabda terakhir Yesus, kedua versi ini secara kebetulan merupakan kutipan langsung dari Perjanjian Lama. Meskipun Yesus yang mendirikan kekerintenan, dia sendiri adalah seorang Yahudi yang taat. Yesus sangat mirip dengan para nabi Ibrani dari Perjanjian Lama, dan sangat terpengaruh oleh mereka. Seperti nabi-nabi itu, Yesus memiliki kepribadian sangat mengesankan, yang meninggalkan kesan yang mendalam dan tidak terlupakan pada orang-orang yang pernah bertemu dengannya. Dia benar-benar seorang yang karismatik.
![]() |
Kristus berceramah dalam lukisan karya Rembrandt |
Jika sebagai pemimpinetikalah Yesus meninggalkan jejaknya. Maka jelas sangat relevan untuk mempertanyakan sejauh mana pemikiran etisnya mempengaruhi dunia. Salah satu doktrin sentral Yesus adalah Golden Rule. Saat ini Golden Rule ini telah diterima oleh kebanyakan orang Nasrani atau bukan, sebagai panduan yang masuk akal untuk perilaku peribadi.
Golden Rule merupakan sebuah panduan moral lama Yudaisme sebelum Yesus dilahirkan. Rabi Hiller, pemimpin rabi Yahudi di abad pertama SM secara eksplisit menegaskan Golden Rule ini dan menyatakan sebagai prinsip Yudaisme paling utama. Paham ini tidak hanya dikenal oleh dunia barat. Filsuf Cina "Konfusius" juga mengusulkannya sekitar tahun 500SM, dan konon juga muncul dalam Mahabbarata , sebuah syair Hindu kuno. Faktanya, falsafah di balik Golden Rule diterima oleh hampir semua kelompok keagamaan besar.
Secara umum ide-ide ini tidak diterima. kebanyakan orang Nasrani mengangga rujukan "Kasihlah musuhmu" hanya sebgai sebuah idealisme yang mungkin akan terwujud dalam dunia yang sempurna, namun bukan sebuah panduan yang masuk akal dalam dunia kita ini. Kita bisa mempraktekkannya, dan tak mengajarkan anak-anak kita untuk mempraktikkannya. Dengan demikian, ajaran Yesus yang paling khas tetaplah menjadi usulan yang paling menarik, tapi pada dasarnya tidak dijalankan oleh para pengikutnya..